Pengertian akuntasi
Pengertian akuntasi menurut American Accounting Assosiation adalah : Proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.
Tujuan utama akuntasi adalah menyajiakan informasi ekonomi (economic informasi) dari suatu kesatuan ekonomi (economic entity) kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Manfaat Informasi Akuntansi
Informasi akuntansi digunakan oleh pelbagai pengguna (users) dengan masing-masing kepentingannya, antara lain :
1. Pemilik dan Calon Pemilik (Investor)
Memerlukan informasi untuk mengetahui hak-haknya yang akan diperoleh dari hasil operasi perusahaan dan dengan demikian dia dapat juga memutuskan untuk menambah modal yang ditanamkan atau menariknya.
2. Kreditor
Informasi Akuntasi dapat digunakan untuk mengambil keputusan diberi atau tidaknya kredit yang diajukan oleh debitor serta berapa jumlah kredit yang daoat diberikan kepadanya.
3. Pemerintah
Membutuhkan informasi keuangan dalam menevaluasi pajak dan untuk mengetahui apakah perusahaan telah mematuhi peraturan-peratutan yang berlaku atau tidak, misalnya sehubungan dengan upah minimum regional yang berlaku..
4. Karyawan/Federasi Buruh
Membutuhkan informasi keuangan untuk menentukan kontrak-kontrak kerja, satau keputusan-keputusan lain yang diperlukan.
5. Manager Perusahaan.
Untuk melakukan evaluasi hasil operasi yang telah dilakukan dalam satu periode, sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan stategik.
Bidang-bidang Akuntansi
Beberapa bidang spesialisasi dalam akuntansi, antara lain :
1. Akuntansi Keuangan, meliputi kegiatan pencatatan transaksi, penyusunan laporan-laporan periodik yang sesuai dengan Standart Akuntansi Keuangan.
2. Auditing, meliputi kegiatan pemeriksaan atas catatan-catatan akuntansi secara bebas. Pemeriksaan akuntan ini meliputi pemeriksaan terhadap system dan prosedur perusahaan, catatan-catatan yang mendukung laporan keuangan, serta memberikan pendapat mengenai “kelayakan dan kewajaran” laporan keuangan yang bersangkutan.
3. Akuntansi Biaya, merupakan bidang akuntansi yang penekanannya pada masalah penetapan dan pengendalian biaya, dari saat produsi siap dimulai sampai dengan barang selesai diproses/diproduksi.Hasil akhir dari akuntansi adalah “laporan perhitungan Harga Pokok Produksi”
4. Akuntansi Manajemen, bidang akuntansi yang mengolah kasus-kasus tertentu yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi (Intern Perusahaan).
5. Akuntansi Pajak, adalah bidang akuntansi yang mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak, mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan.
6. Sistem Akuntansi, adalah bidang khusus yang menangani perencanaan dan penerapan prosedur-prosedur untuk mengumpulkan dan melaporkan data keuangan.
7. Akuntansi Anggaran, adalah bidang akuntansi yang menyajikan rencana operasi keuangan untuk periode tertentu, kemudian membandingkan relalisasi dengan rencana operasi , sehingga operasi perusahaan dapat dimonitor dan dikendalikan.
8. Akuntansi Internasional, merupakan bidang akuntasi yang khusus menyangkut masalah-masalah perdagangan perdagangan internasional dari perusahaan-perusahaan multinasional.
9. Akuntansi Lembaga Nonprofit, adalah bidang akuntasi yang mengkhususkan pada masalah pencatatan dan pelaporan transaksi dari unit-unit pemerintah dan organisasi non profit seperti tempat ibadah, lembaga amal dan lembaga pendidikan.
10. Akuntansi Sosial, adalah bidang akuntansi yang mengukur biaya dan manfaat social, misalnya mengenai masalah penggunaan dana kesejahteraan social dalam sebuah kota besar.
11. Akuntansi Pendidik, adalah bidang akuntansi yang menyangkut ruang lingkup pendidikan.
Lapangan Pekerjaan Akuntansi
Sesuai dengan jasa-jasa akuntas yang diberikan pada masyarakat, akuntasi dapat dibedakan :
Akuntansi Perseorangan (Private Accounting)
Akuntasi perseorangan adalah bidang spesialisasi yang digeluti oleh akuntan-akuntan yang bekerja pada perusahaan-perusahaan tertentu. Akuntan yang bekerja dalam bidang ini disebut Akuntan Intern. Ada beberapa jasa yang diberikan oleh akuntan-akuntan tersebut, antara lain :
Controller
Controller adalah seorang kepala bagian akuntansi dari suatu perusahaan tertentu. Adapun dari controller adalah mengawasi semua kegiatan dari organisasi yang bersangkutan.
Cost Accountant
Cost accountant adalah akuntan yang berspesialisai mengelola data biaya produksi. Adapun tugas dari akuntan ini ialah meyeleksi, memproses, dan melaporkan data biaya produksi.
Internel Auditor
Internal auditor adalah akuntan yang berkewajiban untuk menyelidiki dan menilai akuntasi dari perusahaan tempat ia bekerja. Internal auditor akan memeriksa catatan akuntasi dan apabila diperlukan dapat mengusulkan perubahan system akuntansi perusahaan yang bersangkutan.Selain itu internal auditor berkewajiban untuk membawa pihak-pihak pengelola perusahaan dalam pengambilan keputusan-keputusan.
Tax Specialist
Tax specialist adalah akuntan yang berkewajiban untuk mempersiapkan pelaporan pajak bagi perusahaan tempat ia bekerja.
Akuntansi Publik (Publik Accounting)
Adalah bidang akuntansi yang dikerjakan oleh akuntan publik.Akuntan publik adalah akuntan yang mendapat sertifikat dari pemerintah untuk berprofesi sebagai akuntan publik. Gelar akuntan peblik selain dicapai dengan pendidikan formal, juga harus dilalui dengan praktek keahlian seperti yang ditetapkan.
Di Indonesia gelar “akuntan” diatur dalam UU No.34 Tahun 1954 Pasal 2 yang berbunyi :
a. Ijazah yang diberikan oleh suatu universitas negeri atau badan perguruan tinggi lain yang dibentuk menurut undang-undang atau diakui pemerintah, sebagai tanda bahwa pendidikan akuntan pada perguruan tinggi tersebut telah dilalui dengan baik.
b. Ijasahyang diterima sesudah lulus dalam ujian lain yang menurut pendapat panitia ahli termasuk dalam pasal 3, guna menjalankan pekerjaan akuntan dapat disamakan dengan ijazah akuntan.
Pada undang-undang tersebut, pendidikan untuk menjadi “akuntan” dilakukan melalui Fakultas Ekonomi Negeri yang mempunyai jurusan akuntansi, antara lain Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Sumatera. Universitas Pajajaran, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Bagi fakultas ekonomi perguruan tinggi swasta (atau perguruan tinggi tertentu lainnya) gelar akuntan baru dapat diperoleh apabila mereka telah lulus Ujian Negara Akuntansi (UNA). Ujian ini diselenggarakan oleh Konsorsium Ilmu Ekonomi (suatu konsorsium pendidikan tinggi ilmu ekonomi yang dibentuk dengan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 1976).
Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)
Akuntan yang bertugas untuk membantu pembuatan peraturan-peraturan pajak, memeriksa dan memyelidiki pelaporan pajak dan membuat rancangan system untuk organisasi yang bersangkutan.
Akuntansi Pendidikan (Accounting Education)
Bidang akuntansi yang digeluti oleh para akuntan yang mengajar di lembaga-lembaga pendidikan, seperti universitas,akademi, dan lain-lain.
Perbedaan Antara Tatabuku Dengan Akuntansi.
Tata buku dalam arti book kepping adalah pencatatan data perusahaan menurut cara yang telah ditetapkan. Ruang lingkup pekerjaannya adalah pencatatan transaksi perusahaan, sedangkan akuntansi (sitem Amerika /anglo-saxon) memiliki cakupan yang lebih luas, meliputi perencanaan system pencatatan, penyususnan laporan data yang telah dicatat dan penyampaiaan laporan data yang telah dicatat, serta menyampaikan interpretasi laporan tersebut.
JURNAL UMUM
A. JURNAL (Journal) adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit.
Fungsi jurnal meliputi :
1. Fungsi historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan secara kronologis atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.
2. Fungsi mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya semua transaksi dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.
3. Fungsi analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus di Debet maaupun yang di Kredit.
4. Fungsi instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik yang di Debet maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.
5. Fungsi informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara jelas.
Secara umum jurnal terdiri dari jurnal umum dan jurnal khusus. Pada semester ini kita akan membahas jurnal umum saja. Bentuk jurnal umum adalah :
Jurnal Umum
Halaman : (1)
Fungsi jurnal meliputi :
1. Fungsi historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan secara kronologis atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.
2. Fungsi mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya semua transaksi dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.
3. Fungsi analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus di Debet maaupun yang di Kredit.
4. Fungsi instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik yang di Debet maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.
5. Fungsi informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara jelas.
Secara umum jurnal terdiri dari jurnal umum dan jurnal khusus. Pada semester ini kita akan membahas jurnal umum saja. Bentuk jurnal umum adalah :
Jurnal Umum
Halaman : (1)
Tanggal | No Bukti | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debet | Kredit |
(2) | (3) | (4) | (5) | (6) | (7) |
Keterangan :
(1) Diisi dengan nomor halaman jurnal secara berurutan.
(2) Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis terjadinya transaksi.
(3) Diisi nomor surat bukti transaksi.
(4) Diisi dengan nama akun yang di debet ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya ditulis akun yang di kredit dan ditulis menjorok ke sebelah kanan. Selanjutnya baris bawahnya ditulis penjelasan ringkas transaksi yang bersangkutan.
(5) Diisi nomor kode akun, tetapi ingat nomor kode akun ini diisi hanya jika akan diposting ke buku besar.
(6) Dan (7) diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet maupun yang di kredit.
Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit. Pengertian Debet dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan. Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut :
(1) Diisi dengan nomor halaman jurnal secara berurutan.
(2) Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis terjadinya transaksi.
(3) Diisi nomor surat bukti transaksi.
(4) Diisi dengan nama akun yang di debet ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya ditulis akun yang di kredit dan ditulis menjorok ke sebelah kanan. Selanjutnya baris bawahnya ditulis penjelasan ringkas transaksi yang bersangkutan.
(5) Diisi nomor kode akun, tetapi ingat nomor kode akun ini diisi hanya jika akan diposting ke buku besar.
(6) Dan (7) diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet maupun yang di kredit.
Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit. Pengertian Debet dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan. Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut :
Mekanisme Debet dan Kredit
No | Jenis Akun | Keterangan | ||
Bertambah | Berkurang | |||
1 | HARTA | DEBET | KREDIT | Harta jika bertambah dicatat di Debet Harta jika berkurang dicatat diKredit |
2 | UTANG | KREDIT | DEBET | Utang jika bertambah dicatat di Kredit Utang jika berkurang dicatat diDebet |
3 | MODAL | KREDIT | DEBET | Modal jika bertambah dicatat di Kredit Modal jika berkurang dicatat diDebet |
4 | PENDAPATAN | KREDIT | DEBET | Pendapatan jika bertambah dicatat diKredit Pendapatan jika berkurang dicatat diDebet |
5 | BEBAN | DEBET | KREDIT | Beban jika bertambah dicatat di Debet Beban jika berkurang dicatat diKredit |
Berikut ini contoh pencatatan dalam jurnal umum untuk transaksi yang terjadi selama bulan Mei tahun 2006 di perusahaan ALI TAILOR
Transaksi 1 : 1 MEI
Transaksi 1 : 1 MEI
Tn. Ali menyetor uang pribadi ke dalam perusahaan “ALI TAILOR” sebagai modal awal usaha jahit sebesar Rp 4.000.000,- |
Analisis transaksi :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 4.000.000,- (Debet)
�� Modal Tn. Ali Bertambah Rp 4.000.000,- (Kredit)
Jurnal :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 4.000.000,- (Debet)
�� Modal Tn. Ali Bertambah Rp 4.000.000,- (Kredit)
Jurnal :
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |
Mei | 1 | KasModal Tn. Ali (Setoran modal awal Tn. Ali) | Rp4.000.000- | -Rp4.000.000 | |
Transaksi 2 : 2 MEI
Disewa sebuah ruko untuk usaha jahit dengan membayar Rp 1.200.000,- untuk 6 bulan. | Disewa sebuah ruko untuk usaha jahit dengan membayar Rp 1.200.000,- untuk 6 bulan. |
Analisis transaksi :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Sewa Dibayar Dimuka bertambah Rp 1.200.000,- (Debet)
�� Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 1.200.000,- (Kredit)
Jurnal :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Sewa Dibayar Dimuka bertambah Rp 1.200.000,- (Debet)
�� Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 1.200.000,- (Kredit)
Jurnal :
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |
Mei | 2 | Sewa Dibayar DimukaKas (Pembayaran sewa ruko) | Rp 1.200.000- | -Rp 1.200.000 | |
Transaksi 3 : 4 MEI
Dibeli tunai perlengkapan jahit dari Toko Jaya dengan harga Rp 800.000,- |
Analisis transaksi :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Perlengkapan Jahit bertambah Rp 800.000,- (Debet)
�� Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- (Kredit)
Jurnal :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Perlengkapan Jahit bertambah Rp 800.000,- (Debet)
�� Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- (Kredit)
Jurnal :
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |
Mei | 4 | Perlengkapan JahitKas (Pembelian tunai perlengkapan dari Toko Jaya) | Rp 800.000- | -Rp 800.000 | |
Transaksi 4 : 10 MEI
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |||||
Mei | 10 | KasPerlengkapan Jahit (Pembelian tunai perlengkapan dari Toko Jaya) | Rp 300.000- | -Rp 300.000 | |||||
Telah diselesaikan jahitan pakaian langganan seharga Rp 300.000 dan langsung diterima pembayarannya.Analisis transaksi : �� Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 300.000,- (Debet) �� Pendapatan perusahaan bertambah Rp 300.000,- (Kredit) | Telah diselesaikan jahitan pakaian langganan seharga Rp 300.000 dan langsung diterima pembayarannya. | ||||||||
Transaksi 5 :
Mei
12
Dibeli peralatan jahit dari Toko Sekawan seharga Rp 1.500.000,- baru dibayar Rp500.000,-
Analisis transaksi :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Peralatan Jahit bertambah Rp 1.500.000,- (Debet)
�� Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 500.000,- (Kredit)
�� Utang perusahaan (ke Toko Sekawan) bertambah Rp 1.000.000,- (Kredit)
Mei
12
Dibeli peralatan jahit dari Toko Sekawan seharga Rp 1.500.000,- baru dibayar Rp500.000,-
Analisis transaksi :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Peralatan Jahit bertambah Rp 1.500.000,- (Debet)
�� Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 500.000,- (Kredit)
�� Utang perusahaan (ke Toko Sekawan) bertambah Rp 1.000.000,- (Kredit)
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |
Mei | 12 | Peralatan JahitKas Utang Usaha (pembelian peraltan sebagian tunai ke Toko Sekawan) | Rp 1.500.000- - | -Rp 500.000 Rp 1.000.000 | |
Transaksi 6: MEI 18
Telah diselesaikan jahitan pakaian Tn. Ahmad seharga Rp 1.700.000 sudah dikirimkan tagihannya. |
Analisis transaksi :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Piutang Usaha bertambah Rp 1.700.000,- (Debet)
�� Pendapatan perusahaan bertambah Rp 1.700.000,- (Kredit)
Jurnal :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Piutang Usaha bertambah Rp 1.700.000,- (Debet)
�� Pendapatan perusahaan bertambah Rp 1.700.000,- (Kredit)
Jurnal :
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |
Mei | 18 | Piutang UsahaPendapatan jahit (Pendapatan jahit dalam tagihan ke Tn. Ahmad) | Rp 1.700.000- | -Rp 1.700.000 | |
TRANSAKSI 7: MEI 12
Dibayar ke Toko Sekawan Rp 800.000,- atas pembelian peralatan jahit tanggal 12 Mei. |
Analisis transaksi :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- (Kredit)
�� Utang perusahaan (ke Toko Sekawan) berkurang Rp 800.000,- (Debet)
Jurnal :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- (Kredit)
�� Utang perusahaan (ke Toko Sekawan) berkurang Rp 800.000,- (Debet)
Jurnal :
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |
Mei | 19 | Utang UsahaKas (Pembayaran Utang ke Toko Sekawan) | Rp 800.000- | -Rp 800.000 | |
TRANSAKSI 8:MEI 20
Dibayar gaji pegawai untuk 2 minggu kerja Rp 200.000,- |
Analisis transaksi :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 200.000,- (Kredit)
�� Beban Gaji bertambah Rp 200.000,- (Debet)
Jurnal :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 200.000,- (Kredit)
�� Beban Gaji bertambah Rp 200.000,- (Debet)
Jurnal :
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |
Mei | 20 | Beban GajiKas (Pembayaran gaji pegawai) | Rp 200.000- | -Rp 200.000 | |
TRANSAKSI 9: MEI 21
Diterima pinjaman dari BPD JABAR Rp 2.000.000,- dikenakan biaya administrasi Rp250.000. |
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |
Mei | 21 | KasBeban Administrasi Utang Bank (Penerimaan pinjaman dari Bank dipotong bunga) | Rp 1.750.000Rp 250.000 - | – Rp 2.000.000 | |
TRANSAKSI 10:MEI 22
Tn. Ali mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi Rp 400.000,- |
Analisis transaksi :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 400.000,- (Kredit)
�� Pengambilan pemilik (Prive) bertambah Rp 400.000,- (Debet)
Jurnal :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 400.000,- (Kredit)
�� Pengambilan pemilik (Prive) bertambah Rp 400.000,- (Debet)
Jurnal :
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |
Mei | 22 | PriveKas (Prive Tn. Ali) | Rp 400.000- | -Rp 400.000 | |
TRANSAKSI 11: MEI 23
Diterima pembayaran dari Tn. Ahmad Rp 1.400.000,- atas penyelesaian jahitan tanggal 18 Mei. |
Analisis transaksi :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 1.400.000,- (Debet)
�� Harta perusahaan dalam bentuk Piutang (ke Tn. Ahmad) berkurang Rp 1.400.000,- (Kredit)
Jurnal :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 1.400.000,- (Debet)
�� Harta perusahaan dalam bentuk Piutang (ke Tn. Ahmad) berkurang Rp 1.400.000,- (Kredit)
Jurnal :
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |
Mei | 25 | KasPiutang Usaha (Penerimaan pembayaran tagihan jahitan Tn Ahmad) | Rp1.400.000- | -Rp1.400.000 | |
TRANSAKSI 12 :MEI 30
Dibeli secara kredit perlengkapan jahit dari Toko Jaya dengan harga Rp 200.000,- |
Analisis transaksi :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Perlengkapan bertambah Rp 200.000,- (Debet)
�� Utang perusahaan (ke Toko Jaya) bertambah Rp 200.000,- (Kredit)
Jurnal :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Perlengkapan bertambah Rp 200.000,- (Debet)
�� Utang perusahaan (ke Toko Jaya) bertambah Rp 200.000,- (Kredit)
Jurnal :
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debet | Kredit | ||
Mei | 30 | Perlengkapan JahitUtang Usaha (Pembelian perlengkapan secara kredit ke Toko Jaya) | Rp 200.000- | -Rp 200.000 | ||
TRANSAKSI 13: MEI 31
Dibayar cicilan ke BPD JABAR Rp 230.000,- termasuk bunga pinjaman Rp 30.000,- |
Analisis transaksi :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 230.000,- (Kredit)
�� Beban Bunga bertambah Rp 30.000,- (Debet)
�� Utang perusahaan ke Bank berkurang Rp 200.000,- (Debet)
Jurnal :
�� Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 230.000,- (Kredit)
�� Beban Bunga bertambah Rp 30.000,- (Debet)
�� Utang perusahaan ke Bank berkurang Rp 200.000,- (Debet)
Jurnal :
Tanggal | Nama Akun dan Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |
Mei | 31 | Utang BankBeban Bunga Kas (Pembayaran cicilan ke BPD ditambah bunganya) | Rp 200.000Rp 30.000 - | – Rp 230.000 | |
MAKA JURNAL SECARA UTUH TANGGAL 31 DESEMBER:
“ALI TAILOR”
JURNAL UMUM
Bulan Mei 2006
Halaman : 01
“ALI TAILOR”
JURNAL UMUM
Bulan Mei 2006
Halaman : 01
Tanggal | Nama Akun | Ref | Debet | Kredit | ||
Mei | 1 | KasModal Tn. Ali (Setoran modal awal Tn. Ali) | Rp 4.000.000- | -Rp4.000.000 | ||
2 | Sewa Dibayar DimukaKas (Pembayaran sewa ruko) | Rp 1.200.000- | -Rp 1.200.000 | |||
4 | Perlengkapan JahitKas (Pembelian tunai perlengkapan dari Toko Jaya) | Rp 800.000- | -Rp 800.000 | |||
10 | KasPendapatan jahit (Pendapatan jahit tunai) | Rp 300.000- | -Rp 300.000 | |||
12 | Peralatan JahitKas Utang Usaha (Pembelian peralatan sebagian tunai ke Toko Sekawan) | Rp 1.500.000- - | -Rp 500.000 Rp 1.000.000 | |||
18 | Piutang UsahaPendapatan jahit (Pendapatan jahit dalam tagihan ke Tn. Ahmad) | Rp 1.700.000- | -Rp 1.700.000 | |||
19 | Utang UsahaKas (Pembayaran Utang ke Toko Sekawan) | Rp 800.000- | -Rp 800.000 | |||
20 | Beban GajiKas (Pembayaran gaji pegawai) | Rp 200.000- | -Rp 200.000 | |||
21 | KasBeban Administrasi Utang Bank (Penerimaan pinjaman dari Bank dipotong bunga) | Rp 1.750.000Rp 250.000 - | – Rp 2.000.000 | |||
22 | PriveKas (Prive Tn. Ali) | Rp 400.000- | -Rp 400.000 | |||
25 | KasPiutang Usaha (Penerimaan pembayaran tagihan jahitan Tn Ahmad) | Rp 1.400.000- | -Rp 1.400.000 | |||
30 | Perlengkapan JahitUtang Usaha (Pembelian perlengkapan secara kredit ke Toko Jaya) | Rp 200.000- | -Rp 200.000 | |||
31 | Utang BankBeban Bunga Kas (Pembayaran cicilan ke BPD ditambah bunganya) | Rp 200.000Rp 30.000 - | – Rp 230.000 |
ConversionConversion EmoticonEmoticon